Dalam dunia digital yang semakin berkembang, profesi UI/UX Designer menjadi salah satu karier paling dibutuhkan. Namun, untuk bisa menghasilkan desain yang fungsional, menarik, dan berorientasi pada pengalaman pengguna, seorang desainer tidak hanya membutuhkan kreativitas—mereka juga perlu menguasai berbagai tools yang menunjang proses desain dari awal hingga akhir.
Baca Juga : UI UX Design Pemula: Panduan Lengkap untuk Mulai Karier Digital Profesional
Berikut ini penjelasan lengkap tentang tools-tools UI/UX Design yang umum digunakan beserta fungsinya.
1. Figma
Figma adalah tools UI/UX designer yang paling populer saat ini. Tools ini berbasis cloud, sehingga memungkinkan banyak orang bekerja secara bersamaan dalam satu proyek. Figma digunakan untuk membuat wireframe, prototype, hingga desain antarmuka akhir.
Kelebihan Figma terletak pada kemudahan kolaborasi, fitur auto layout yang fleksibel, dan banyaknya plugin yang bisa membantu mempercepat proses desain. Karena bersifat gratis untuk penggunaan dasar, Figma sangat cocok bagi pemula maupun profesional.
2. Adobe XD
Adobe XD juga menjadi salah satu tools unggulan untuk desain UI/UX. Dikembangkan oleh Adobe, aplikasi ini memungkinkan kamu membuat wireframe, desain visual, dan prototype dalam satu platform. Selain itu, Adobe XD juga terintegrasi dengan software Adobe lain seperti Photoshop dan Illustrator, sehingga cocok bagi desainer yang sudah terbiasa dengan ekosistem Adobe.
Adobe XD menawarkan fitur interaksi dan animasi yang halus, menjadikannya pilihan ideal untuk membuat prototype yang realistis dan mudah diuji kepada pengguna.
3. Sketch
Sebelum munculnya Figma, Sketch adalah tools paling populer di kalangan UI/UX designer, terutama bagi pengguna Mac. Meskipun kini popularitasnya menurun, Sketch tetap menjadi pilihan utama di beberapa perusahaan besar.
Sketch terkenal dengan tampilannya yang sederhana dan performanya yang ringan. Banyak plugin tambahan yang bisa digunakan untuk memperluas fungsionalitasnya, seperti integrasi dengan prototyping tools atau library komponen desain. Sayangnya, Sketch hanya tersedia untuk macOS, sehingga pengguna Windows tidak bisa menggunakannya.
4. Miro
Miro adalah tools kolaborasi visual yang sering digunakan pada tahap awal desain UX. Tools ini cocok untuk membuat user flow, empathy map, dan customer journey map. Dengan tampilan kanvas digital yang luas, tim bisa menempelkan ide, menulis catatan, dan membuat diagram bersama-sama secara online.
Miro sangat berguna dalam sesi brainstorming dan riset pengguna, karena dapat membantu memvisualisasikan alur dan kebutuhan pengguna sebelum masuk ke tahap desain visual.
5. FigJam dan Notion
Selain Miro, tools seperti FigJam dan Notion juga sering digunakan dalam proses desain. FigJam merupakan fitur tambahan dari Figma yang berfungsi untuk kolaborasi ide secara visual—mirip seperti papan tulis digital.
Sementara itu, Notion digunakan sebagai alat dokumentasi. Banyak tim UI/UX menggunakan Notion untuk mencatat hasil riset pengguna, menyusun guideline desain, dan mengatur alur kerja proyek agar tetap terorganisir.
6. InVision
InVision merupakan tools yang berfokus pada prototyping dan user feedback. Desainer bisa menghubungkan tampilan-tampilan desain menjadi satu alur interaktif yang dapat diuji langsung oleh pengguna atau klien.
Selain itu, InVision memiliki fitur komentar langsung di atas desain, sehingga memudahkan komunikasi antara desainer dan stakeholder dalam memberikan masukan terhadap tampilan atau interaksi yang dibuat.
7. Maze
Setelah prototype selesai, tahap penting berikutnya adalah pengujian pengguna (user testing). Di sinilah Maze berperan. Maze memungkinkan kamu melakukan pengujian langsung terhadap prototype dari Figma atau Adobe XD, lalu memberikan data analitik seperti waktu klik, jalur interaksi, hingga tingkat keberhasilan pengguna.
Dengan Maze, kamu bisa mengetahui seberapa mudah pengguna memahami desain yang kamu buat, sehingga keputusan perbaikan bisa didukung oleh data, bukan asumsi.
8. Canva
Meskipun lebih dikenal sebagai alat desain grafis, Canva juga bisa membantu dalam tahap awal desain UI/UX, terutama untuk membuat mood board, presentasi, atau elemen visual sederhana. Bagi pemula yang baru belajar desain, Canva adalah pilihan ideal karena tampilannya mudah dipahami dan tidak membutuhkan kemampuan teknis tinggi.
Setiap tools dalam UI/UX design memiliki perannya masing-masing. Mulai dari riset dan brainstorming menggunakan Miro atau FigJam, membuat desain visual dengan Figma atau Adobe XD, hingga melakukan pengujian dengan Maze — semuanya berkontribusi untuk menciptakan pengalaman pengguna yang optimal.
Jika kamu baru ingin memulai karier di bidang UI/UX, Figma adalah tools terbaik untuk dipelajari pertama kali karena fleksibel, mudah digunakan, dan banyak dipakai oleh perusahaan besar.
Ingin belajar cara menggunakan semua tools UI/UX ini dari dasar hingga mahir?
Yuk, gabung di Karisma Academy!
Di sana, kamu akan belajar langsung dari mentor berpengalaman tentang riset pengguna, wireframing, prototyping, dan testing dengan tools seperti Figma dan Miro.
Daftar sekarang dan mulai perjalananmu menjadi UI/UX Designer profesional bersama Karisma Academy!

Pingback: Kenapa Canva Jadi Tools Desain Favorit? Ini Alasannya!
Pingback: apa-itu-figma