SketchUp dikenal sebagai software 3D yang mudah digunakan dan sangat populer di dunia arsitektur serta desain interior. Namun justru karena kemudahannya, banyak pengguna—terutama pemula—tanpa sadar melakukan kesalahan modeling yang berdampak besar pada kualitas desain.
Model yang terlihat “jadi” belum tentu benar secara teknis maupun visual. Dalam konteks profesional, kesalahan kecil di SketchUp bisa merusak proporsi desain, menyulitkan proses render, bahkan membuat portofolio terlihat kurang matang. Karena itu, penting untuk memahami kesalahan apa saja yang sering terjadi dan kenapa hal tersebut perlu dihindari.
Baca Juga: Cara Render Sketchup dengan Mudah untuk Desainer Pemula
Tidak Menggunakan Group dan Component Sejak Awal
Salah satu kesalahan paling umum adalah membiarkan semua objek menempel tanpa group atau component. Akibatnya, saat satu bagian diedit, bagian lain ikut berubah tanpa disadari. Ini sering membuat bentuk bangunan rusak dan sulit dikontrol.
Dalam workflow profesional, setiap elemen penting seperti dinding, lantai, atap, bukaan, dan furnitur harus dipisahkan dalam group atau component. Selain membuat model lebih rapi, cara ini juga memudahkan revisi desain dan mempercepat pekerjaan.
Modeling Tanpa Skala yang Akurat
Banyak pengguna SketchUp langsung membentuk bangunan tanpa memperhatikan ukuran sebenarnya. Padahal, skala adalah fondasi desain arsitektur. Model yang terlihat proporsional di layar bisa jadi tidak masuk akal ketika diukur.
Kesalahan skala membuat desain sulit dikembangkan ke tahap lanjutan seperti layout, render, atau bahkan gambar kerja. Menggunakan ukuran nyata sejak awal akan membantu desain terasa lebih realistis dan profesional.
Permukaan Tidak Tertutup (Face Terbuka)
Kesalahan teknis yang sering tidak disadari adalah adanya face yang bolong atau tidak tertutup sempurna. Ini biasanya terjadi karena garis tidak saling terhubung dengan benar atau modeling dilakukan terlalu cepat.
Face terbuka bisa menyebabkan masalah besar saat rendering, pemotongan model, atau ekspor ke software lain. Model terlihat baik dari satu sudut, tetapi rusak dari sudut lain. Inilah alasan kenapa pengecekan face dan edge sangat penting sebelum melanjutkan ke tahap visualisasi.
Terlalu Banyak Detail Sejak Awal
Pemula sering langsung menambahkan detail kecil seperti list, ornamen, atau tekstur kompleks di tahap awal modeling. Akibatnya, model menjadi berat dan sulit dikembangkan.
Dalam workflow desain, seharusnya dimulai dari bentuk dasar (massing), lalu berkembang ke detail secara bertahap. SketchUp sangat efektif untuk eksplorasi bentuk, jadi fokuslah pada konsep dan proporsi sebelum masuk ke detail.
Penggunaan Material yang Tidak Konsisten
Material yang asal tempel tanpa konsep warna dan skala tekstur bisa merusak tampilan desain. Kesalahan umum lainnya adalah tekstur yang terlalu besar atau terlalu kecil sehingga tidak realistis.
Material seharusnya membantu menjelaskan desain, bukan mengacaukan visual. Penggunaan warna netral dan tekstur sederhana sering kali jauh lebih efektif untuk presentasi dan portofolio.
Model Terlalu Berat karena Asset Berlebihan
Mengunduh komponen dari 3D Warehouse memang praktis, tetapi terlalu banyak asset berat bisa membuat file SketchUp menjadi lambat dan tidak stabil. Ini sering terjadi pada pengguna yang memasukkan furnitur, tanaman, atau dekorasi tanpa seleksi.
Model yang berat bukan hanya menyulitkan kerja, tetapi juga memberi kesan kurang profesional. Dalam portofolio, yang dinilai bukan banyaknya objek, melainkan kejelasan desain.
Tidak Mengatur Scene dan View dengan Baik
Banyak model SketchUp bagus tetapi gagal disampaikan dengan baik karena scene tidak diatur. Akibatnya, sudut pandang tidak jelas, informasi desain sulit dibaca, dan presentasi terasa berantakan.
Scene seharusnya digunakan untuk menjelaskan denah, potongan, tampak, dan perspektif secara runtut. Kesalahan di bagian ini membuat desain yang sebenarnya bagus jadi sulit dipahami oleh orang lain.
Mengabaikan Struktur dan Logika Bangunan
SketchUp memang bebas, tetapi desain tetap harus logis. Kesalahan seperti dinding tidak sejajar, lantai menembus atap, atau bukaan yang tidak masuk akal sering muncul karena modeling tanpa perencanaan.
Desain yang tidak logis akan langsung terlihat oleh dosen, arsitek senior, atau klien. SketchUp seharusnya membantu memperkuat konsep arsitektur, bukan sekadar membentuk objek 3D.
Baca Juga: Belabjar Layout SketchUp dari Nol: Tips dan Panduan Lengkap
Kesalahan modeling SketchUp bukan hanya soal teknis, tetapi juga soal cara berpikir dalam mendesain. Model yang rapi, terstruktur, dan logis akan membuat desain terlihat jauh lebih profesional, meskipun tanpa detail berlebihan.
Dengan menghindari kesalahan umum seperti group yang berantakan, skala tidak akurat, hingga penggunaan material yang asal-asalan, kualitas desainmu bisa meningkat secara signifikan.
Tingkatkan Skill Modeling SketchUp Bersama Karisma Academy
Kalau kamu ingin belajar SketchUp dengan workflow yang benar dan sesuai standar industri arsitektur, Karisma Academy siap membantumu berkembang lebih cepat.
Di Karisma Academy, kamu akan belajar:
✔ Teknik modeling SketchUp yang rapi dan profesional
✔ Workflow arsitektur dari massing hingga presentasi
✔ Cara menghindari kesalahan umum yang sering dilakukan pemula
✔ Praktik proyek nyata untuk portofolio
Belajar bersama mentor berpengalaman akan membuat skill SketchUp-mu naik level dan siap dipakai di dunia kerja.
Daftar sekarang di Karisma Academy dan bangun desain yang tidak hanya bagus, tapi juga layak dinilai profesional! ✔
