Dalam proses tender proyek konstruksi, Rencana Anggaran Biaya (RAB) memegang peranan yang sangat krusial. RAB bukan hanya sekadar daftar angka, tetapi menjadi gambaran kemampuan perencana atau kontraktor dalam memahami proyek secara menyeluruh. RAB yang layak akan meningkatkan peluang menang tender, sementara RAB yang keliru bisa langsung menggugurkan penawaran, meskipun harga terlihat murah.
Banyak pihak masih menilai RAB hanya dari total biaya paling rendah. Padahal, di industri konstruksi, RAB yang layak dinilai dari ketepatan, kelengkapan, dan logika perhitungannya. Lalu, bagaimana cara menilai apakah sebuah RAB benar-benar layak untuk diajukan dalam tender proyek?
Baca Juga: Apa Itu RAB Bangunan? Ini Penjelasan Lengkapnya
Kesesuaian RAB dengan Gambar dan Dokumen Tender
Langkah pertama dalam menilai RAB adalah memastikan kesesuaiannya dengan gambar kerja dan dokumen tender. Semua item pekerjaan yang tercantum dalam gambar dan spesifikasi teknis harus muncul di RAB.
RAB yang baik tidak boleh ada pekerjaan yang terlewat atau justru muncul pekerjaan yang tidak ada dalam dokumen tender. Ketidaksesuaian ini sering menjadi alasan utama RAB gugur saat evaluasi administrasi dan teknis.
Ketelitian Perhitungan Volume Pekerjaan
RAB yang layak selalu didukung oleh perhitungan volume yang detail dan logis. Volume pekerjaan harus sesuai dengan ukuran pada gambar, baik untuk pekerjaan struktur, arsitektur, maupun MEP.
Kesalahan volume, baik terlalu kecil maupun terlalu besar, menunjukkan kurangnya ketelitian dan pemahaman proyek. Dalam tender, volume yang tidak realistis bisa menjadi indikasi risiko pembengkakan biaya di kemudian hari.
Analisa Harga Satuan yang Masuk Akal
Penilaian berikutnya adalah melihat analisa harga satuan pekerjaan. Industri konstruksi menilai apakah harga satuan tersebut realistis dan sesuai dengan standar yang berlaku, seperti AHSP SNI atau analisa internal yang wajar.
Harga satuan yang terlalu rendah patut dicurigai karena berpotensi menurunkan kualitas pekerjaan atau menyebabkan klaim tambahan di tengah proyek. Sebaliknya, harga yang terlalu tinggi bisa membuat penawaran kalah bersaing.
Kesesuaian Harga Material dan Upah dengan Kondisi Pasar
RAB yang layak tender harus menggunakan harga material dan upah tenaga kerja yang update dan relevan dengan lokasi proyek. Perbedaan wilayah sangat memengaruhi harga, sehingga penggunaan harga umum tanpa penyesuaian lokasi sering dianggap kurang profesional.
Tim evaluasi tender biasanya dapat mengenali RAB yang menggunakan harga tidak wajar karena selisihnya terlalu jauh dari harga pasar.
Kelengkapan Item Biaya Langsung dan Tidak Langsung
RAB yang baik tidak hanya memuat biaya pekerjaan langsung, tetapi juga memperhitungkan biaya tidak langsung seperti overhead, biaya umum, keuntungan, dan pajak sesuai ketentuan tender.
RAB yang terlihat murah tetapi menghilangkan komponen penting ini dianggap berisiko tinggi. Dalam tender, RAB seperti ini sering dinilai tidak realistis dan berpotensi menimbulkan masalah saat pelaksanaan proyek.
Struktur RAB yang Sistematis dan Mudah Dipahami
Struktur RAB juga menjadi poin penilaian penting. RAB yang layak disusun secara sistematis, dimulai dari pekerjaan persiapan, struktur, arsitektur, hingga pekerjaan akhir.
Susunan yang rapi memudahkan tim evaluator membaca, memeriksa, dan membandingkan RAB dengan penawaran lain. RAB yang membingungkan atau tidak konsisten sering dianggap kurang profesional.
Konsistensi Antar Dokumen Tender
RAB harus konsisten dengan dokumen lain seperti Bill of Quantity (BoQ), time schedule, dan metode pelaksanaan. Ketidaksesuaian antara RAB dan dokumen pendukung bisa menurunkan nilai teknis penawaran.
Misalnya, durasi pekerjaan yang singkat tetapi biaya overhead terlalu kecil bisa menimbulkan keraguan terhadap kelayakan rencana kerja.
Logika dan Kewajaran Total Anggaran
Selain melihat detail per item, penilaian juga dilakukan pada total anggaran secara keseluruhan. Apakah total biaya tersebut masuk akal untuk skala dan kompleksitas proyek?
RAB yang terlalu murah atau terlalu mahal sama-sama berisiko. Industri cenderung memilih penawaran yang paling realistis dan dapat dijalankan, bukan sekadar yang paling rendah nilainya.
Kemampuan RAB untuk Dipertanggungjawabkan
RAB yang layak tender adalah RAB yang bisa dijelaskan. Penyusun RAB harus mampu menjelaskan asal-usul angka, metode perhitungan, serta asumsi yang digunakan.
Dalam proses klarifikasi tender, kemampuan mempertanggungjawabkan RAB menjadi nilai tambah yang besar dan menunjukkan profesionalisme tim.
Baca Juga: Rencana Anggaran Biaya (RAB): Perhitungan Penting dalam Membangun Rumah
Menilai RAB yang layak untuk tender proyek tidak bisa hanya melihat total harga. Kesesuaian dengan dokumen tender, ketelitian volume, analisa harga satuan yang wajar, struktur yang rapi, serta logika anggaran menjadi faktor utama penilaian.
RAB yang baik bukan hanya meningkatkan peluang menang tender, tetapi juga menjadi fondasi kuat agar proyek berjalan lancar tanpa konflik biaya di kemudian hari.
Tingkatkan Kemampuan Menyusun dan Menilai RAB Tender di Karisma Academy
Kalau kamu ingin memahami cara menyusun dan menilai RAB yang layak tender sesuai standar industri, Karisma Academy bisa menjadi tempat belajar yang tepat.
Di Karisma Academy, kamu akan mempelajari perhitungan volume, analisa harga satuan, evaluasi RAB tender, hingga praktik membaca dan menilai dokumen proyek secara profesional. Materi disusun berdasarkan kebutuhan industri konstruksi saat ini.
Belajar bersama mentor berpengalaman akan membantumu lebih siap menghadapi proses tender dan tantangan dunia kerja.
Saatnya tingkatkan skill RAB dan kepercayaan dirimu di dunia konstruksi bersama Karisma Academy.
