Deprecated: Function WP_Dependencies->add_data() was called with an argument that is deprecated since version 6.9.0! IE conditional comments are ignored by all supported browsers. in /var/www/html/blog.karismaacademy.com/wp-includes/functions.php on line 6131
Yuk, Kenali Tahapan Pembuatan Website dari Awal hingga Akhir! -

Yuk, Kenali Tahapan Pembuatan Website dari Awal hingga Akhir!

tahapan pembuatan website

blog.karismaacademy.com – Pernah nggak kamu berpikir bagaimana sebuah website bisa terbentuk dari nol hingga tampil menarik di layar browser? Banyak orang mengira membuat website itu cuma soal ngoding, padahal prosesnya jauh lebih panjang dan terstruktur. Ada beberapa tahapan penting yang harus dilalui agar website tidak hanya terlihat keren, tapi juga berfungsi dengan baik dan mudah digunakan oleh pengunjung.

Baca Juga: 7 Tantangan Web Developer dan Cara Efektif untuk Mengatasinya!

Supaya kamu lebih paham, berikut penjelasan lengkap tentang tahapan pembuatan website dari awal sampai akhir.

1. Perencanaan dan Analisis Kebutuhan

Tahap pertama adalah perencanaan. Di sini, developer akan mencari tahu apa tujuan pembuatan website dan siapa yang akan menggunakannya. Misalnya, apakah website tersebut dibuat untuk bisnis online, portofolio pribadi, atau profil perusahaan. Dari situ, ditentukan juga fitur-fitur apa saja yang dibutuhkan serta bagaimana alur penggunaannya.

Tahap ini penting karena menjadi pondasi utama dari keseluruhan proses pembuatan website. Tanpa analisis yang jelas, pengembangan website bisa jadi tidak terarah dan hasilnya pun tidak sesuai dengan kebutuhan.

2. Pembuatan Desain dan Prototipe (UI & UX)

Setelah kebutuhan sistem diketahui, langkah berikutnya adalah membuat desain dan prototipe. Desainer akan memikirkan tampilan website agar menarik sekaligus nyaman digunakan. Bagian ini mencakup dua hal, yaitu UI (User Interface) yang berfokus pada tampilan visual seperti warna, font, dan layout, serta UX (User Experience) yang berfokus pada kenyamanan pengguna saat menjelajahi website.

Biasanya, desainer menggunakan aplikasi seperti Figma atau Adobe XD untuk membuat tampilan awal website yang disebut prototype. Dari sini, klien atau tim bisa melihat gambaran seperti apa bentuk website sebelum dikembangkan lebih jauh.

3. Proses Pengembangan atau Coding

Nah, setelah desain disetujui, barulah masuk ke tahap pengembangan atau coding. Tahap inilah yang paling sering dibayangkan orang saat mendengar kata “web development”. Di sinilah para developer mulai menulis baris demi baris kode untuk mewujudkan desain menjadi website yang nyata.

Bagian pengembangan biasanya terbagi dua, yaitu front-end dan back-end. Front-end adalah bagian yang langsung terlihat oleh pengguna, sementara back-end adalah sistem di balik layar yang mengatur data dan logika website. Keduanya bekerja saling melengkapi agar website bisa berjalan dengan baik, cepat, dan responsif.

4. Pengujian Website (Testing)

Setelah website selesai dibuat, langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian. Tujuannya untuk memastikan semua fitur berjalan dengan baik, tidak ada bug, dan tampilan website tetap rapi di berbagai perangkat. Pada tahap ini, developer akan memeriksa setiap halaman, tombol, dan interaksi pengguna.

Kalau ditemukan error, tim akan memperbaikinya hingga website benar-benar siap digunakan. Tahap testing ini juga penting untuk memastikan kecepatan akses dan pengalaman pengguna yang optimal.

5. Upload ke Server dan Launching Website

Kalau semua sudah beres, website akan diunggah ke server agar bisa diakses oleh publik. Di sinilah website “resmi” diluncurkan dan bisa dikunjungi siapa pun. Proses ini melibatkan pengaturan domain sebagai alamat website serta hosting untuk menyimpan semua file di internet.

Meski terlihat sederhana, tahap ini tetap membutuhkan ketelitian karena kesalahan kecil bisa membuat website tidak bisa diakses dengan baik. Setelah semuanya berjalan lancar, website pun siap online!

6. Maintenance dan Pembaruan Website

Tahap terakhir adalah maintenance atau pemeliharaan. Website bukan produk sekali jadi. Ia perlu dirawat agar tetap aman, cepat, dan relevan. Dalam proses maintenance, developer biasanya memperbaiki bug kecil yang mungkin muncul, memperbarui fitur, serta meningkatkan sistem keamanan.

Selain itu, pembaruan konten juga penting agar website selalu segar dan menarik bagi pengunjung. Dengan perawatan rutin, website akan terus berfungsi optimal dan bisa mengikuti perkembangan teknologi yang cepat.

Baca Juga: 7 Tools Web Development yang Wajib Dikuasai untuk Jadi Web Developer Profesional

Yuk, Mulai Belajar Jadi Web Developer Profesional!

Dari perencanaan hingga maintenance, setiap tahap dalam pembuatan website punya peran penting. Semua proses ini saling terhubung untuk menghasilkan website yang tidak hanya menarik, tapi juga fungsional dan profesional.

Kalau kamu tertarik mempelajari seluruh proses pembuatan website dari awal sampai akhir, kamu bisa ikut Bootcamp Web Developer di Karisma Academy. Di sini, kamu akan belajar langsung dari mentor berpengalaman, mengerjakan proyek nyata, dan mendapatkan materi yang selalu diperbarui sesuai kebutuhan industri.

Yuk, mulai langkahmu sekarang dan jadilah Web Developer profesional bersama Karisma Academy!

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top