blog.karismaacademy.com – Di tengah perkembangan internet yang makin pesat, berbagai jenis ads digital hadir dan menjadi senjata penting bagi bisnis untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Setiap kali membuka media sosial, browsing artikel, atau menonton video, hampir selalu ada iklan yang muncul. Semakin sering munculnya iklan ini membuat banyak orang penasaran sebenarnya ada berapa jenis iklan digital dan bagaimana cara kerjanya?
Untuk membantu kamu memahami dunia periklanan modern, berikut penjelasan lengkap mengenai pengertian ads, perubahan dari iklan tradisional ke digital, dan jenis-jenis ads digital yang paling banyak digunakan para pengiklan.
Apa Itu Ads?
Ads atau iklan adalah sarana komunikasi pemasaran yang bertujuan memperkenalkan produk, membangun awareness, dan mendorong audiens melakukan tindakan seperti membeli, mendaftar, atau mencoba layanan. Iklan yang baik tidak hanya menyampaikan pesan, tetapi juga mampu menargetkan orang yang tepat dan memberikan dampak jangka panjang bagi brand.
Sejarah Singkat Ads dari Masa ke Masa
Iklan telah ada sejak ratusan tahun lalu. Awalnya berupa gambar dan tanda simbol di ruang publik, lalu berkembang menjadi iklan cetak seperti koran dan majalah. Memasuki era radio dan televisi, format iklan berubah menjadi audio-visual yang lebih dinamis dan mudah menarik perhatian.
Hingga kini, iklan TV tetap dipakai brand besar, tetapi tren terbesar justru berada pada iklan digital. Platform digital dianggap lebih terukur, fleksibel, dan memberikan data lengkap yang memudahkan pengiklan mengoptimalkan performa kampanye.
Peralihan dari Iklan Tradisional ke Digital
Perubahan gaya hidup masyarakat membuat iklan digital menjadi pilihan utama. Dulu, promosi hanya bergantung pada media konvensional. Sekarang, bisnis bisa memanfaatkan Google Ads, Meta Ads (Facebook & Instagram), YouTube Ads, TikTok Ads, hingga iklan berbasis aplikasi.
Keunggulan iklan digital antara lain:
• Target audiens lebih presisi
• Hasil kampanye bisa dipantau real-time
• Anggaran fleksibel
• Format variatif (gambar, video, carousel, native)
Inilah yang mendorong semakin banyak pemilik bisnis dan pemula digital marketing belajar berbagai jenis ads digital.
Jenis-Jenis Ads Digital yang Paling Banyak Digunakan
Berikut 8 jenis ads yang paling populer dan sering dipakai dalam strategi digital marketing saat ini.
1. Native Ads
Native ads tampil menyatu dengan konten sehingga terlihat sangat natural. Biasanya berupa artikel rekomendasi, postingan mirip feed media sosial, atau “suggested content”. Pengguna sering tidak sadar bahwa itu adalah iklan karena tampilannya sangat mirip dengan konten organik.
2. Email Marketing
Email marketing adalah iklan atau pesan promosi yang dikirim melalui email. Bentuknya bisa newsletter, penawaran khusus, reminder, atau rekomendasi produk. Strategi ini efektif mempertahankan pelanggan dan membangun hubungan jangka panjang.
3. Social Media Ads
Iklan yang muncul di platform seperti Facebook, Instagram, TikTok, Twitter, dan LinkedIn. Social media ads sangat populer karena pengiklan bisa menargetkan audiens berdasarkan minat, aktivitas, lokasi, hingga perilaku belanja.
4. Display Ads
Display ads adalah iklan visual berbentuk banner atau gambar yang muncul di website atau aplikasi tertentu. Cocok untuk meningkatkan awareness dan memperkenalkan brand kepada audiens baru.
5. Online Video Ads
Jenis iklan yang berbentuk video dan biasanya tampil di YouTube, TikTok, atau platform streaming video. Format video jauh lebih kuat dalam menyampaikan pesan karena menggabungkan visual, suara, dan storytelling.
6. Mobile Ads
Mobile ads dirancang untuk pengguna smartphone. Contohnya iklan dalam aplikasi, pop-up mobile, video vertikal, hingga ads di dalam game. Karena mayoritas masyarakat menggunakan ponsel, jenis ads digital ini sangat dominan digunakan.
7. Pay-per-Click (PPC)
PPC atau SEM (Search Engine Marketing) adalah iklan berbayar yang muncul di hasil pencarian Google. Pengiklan hanya membayar saat iklan diklik. Cocok untuk bisnis yang ingin menjangkau orang yang sedang mencari produk tertentu.
8. Retargeting
Retargeting menampilkan iklan kepada orang yang sebelumnya sudah pernah berinteraksi dengan brand, seperti mengunjungi website, melihat produk, atau memasukkan barang ke keranjang tapi tidak checkout. Jenis ads ini terbukti sangat efektif dalam meningkatkan konversi.
Cara Kerja Digital Advertising
Dalam prosesnya, digital advertising berjalan melalui dua metode utama:
1. Behavioral Targeting
Menargetkan audiens berdasarkan aktivitas online mereka—misalnya website yang dikunjungi atau produk yang pernah dilihat.
2. Contextual Targeting
Menampilkan iklan berdasarkan konteks halaman yang sedang dibaca pengguna. Contohnya, seseorang yang membaca artikel tentang skincare akan melihat iklan produk kecantikan.
Strategi Digital Advertising yang Harus Dikuasai
Untuk hasil yang maksimal, ada dua strategi dasar:
1. Buat Konten Berkualitas
Konten yang relevan, visual menarik, dan pesan yang jelas akan meningkatkan peluang klik dan konversi.
2. Pilih Platform yang Tepat
Setiap bisnis memiliki target audiens berbeda. Karena itu, penting memilih platform yang paling sesuai—Google Ads, Meta Ads, TikTok Ads, atau LinkedIn Ads.
Mau Belajar Digital Advertising dari Dasarnya?
Kalau kamu ingin memahami semua jenis ads digital dan cara menggunakannya untuk keperluan kerja atau bisnis, Karisma Academy menyediakan kelas Digital Marketing yang komplit. Kamu bakal praktik langsung, belajar strategi ads dari awal, sampai membuat kampanye sendiri.
Daftar kelas Digital Marketing di Karisma Academy dan kuasai dunia iklan digital dengan percaya diri!